Langsung ke konten utama

Pilar Gemar Rapi Bag. 1


Ada 8 pilar pendukung dalam metode Gemar Rapi ini, namun di bagian pertama ini akan fokus pada 4 Pilar dahulu, yaitu
  1. Dilakukan oleh pemilik barang (Owner) 
  2. Penguatan mindset sebagai pondasi awal (Mindset Gemar Rapi) 
  3. Perubahan kebiasaan sebagai tujuan (Habit) 
  4. Pengurangan barang dengan prinsip Lagom (Decluttering)
Anggota keluarga yang tinggal dirumah adalah saya, suami, anak laki laki berusia 4 tahun 7 bulan dan anak perempuan 2 tahun 7 bulan. Selain itu ada barang barang milik keluarga yang dulu sempat tinggal dirumah namun belum sempat membereskan semua miliknya saat sudah pindah, dan barang barang ke empat orang tua kami yang sering singgah dan menginap.
Pada dasarnya saya dan suami sepakat dengan prinsip pilar pertama dalam gemar rapi namun karena kesibukan suami saya bersedia membantu untuk proses nya. Dengan anak pertama saya kami juga sudah sepakat akan melakukan beberapa sortir mainan yang sudah tidak bisa digunakan, namun berbeda dengan anak kedua saya yang masih enggan melakukan sortir. Namun kedua anak kami sepakat untuk berusaha merapikan dan mengebalikan mainannya setelah digunakan, dan tidak banyak mengunakan mainan secara bersamaan. Jadwal “berbenah” sementara ini belum kami putuskan karena saya masih menyiapkan beberapa keperluan persalinan. Berbenah sementara kami lakukan sesuai kondisi, seperti kemaren saya melakukan sedikit proses decluttering di gudang. Kedepannya inshaAllah kegiatan “berbenah” bersama sama kami lakukan minimal sebulan sekali. Kalau “Berbenah” pribadi saya jadwalkan untuk minimal sepekan sekali. Peran suami di sini selain membantu proses sortir adalah membantu untuk menjaga anak anak, terlebih saat anak ketiga kami lahir nantinya.
Alhamdulillah selama ini kami termasuk pasangan yang dengan pola pikir yang selalu berusaha belajar dan berkembang, belajar dari pengalaman pribadi maupun orang lain, terlebih suami yang selalu berusha mengajak saya untuk berkembang menuju pemikiran pemikiran yang lebih positif, sehingga saat membahas tentang pilar kedua dalam gemar rapi ini kami tahu bahwa itu adalah “growth mindset” yang inshaAllah akan tetap kami lakukan dengan kosisten dan menjadikannya sebagai habit juga akan kami tularkan keanak anak untuk selalu belajar dan berkembang.

Perubahan yang kami harap dan usahakan dalam metode gemar rapi ini adalah
·         Meminimalkan bahkan menghilangkan sifat menunda pekerjaan
·         Menggunakan dan merawat barang yang telah dimiliki dengan sebaik baiknya sesuai dengan kegunaannya
·         Membiasakan dan saling mengingatkan untuk meletakkan kembali barang barang yang telah selesai digunakan. Contoh : Menjemur handuk yang telah dipakai, menaruh pakaian kotor dalam kerajang baju kotor dll
·         Dan yang paling penting bahwa berbenah saja tidak cukup, melainkan ada ilmu berbenah yang menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih baik lagi

Lagom, si pilar ke empat dari Gemar Rapi yaitu “tidak kekurangan dan tidak berlebihan” pas, pas sesuai manfaat, kebutuhan dan fungsinya, yang  setiap pribadi akan memiliki nilai nya sendiri sesuai dengan kebutuhannya. Prinsip yang sangat disukai suami yang selalu bercita cita hanya memilik 3 stel pakaian 1 di cuci 1 dipakai dan 1 di lemari.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Don't eat my Brain...

2 Migngu si Zombie sering menemani hari-hari kami... Penghilang penat yang terkadang malah bikin teriak2 gag jelas... Malah bikin deg deg an gag jelas... Karena takut otak di makan si Zom... ☆˚*˚★ђå••ђå••ђå★˚*˚☆ Dan 3 hari sudah kami melewati semua zona.. Semua suasana... Tapi yang terakhir ini "si Endless" Yang bikin ketagihan... Kepikiran kenala endless gag kelar kelar... Harus berapa flag yang terlewati... Kemaren saya bisa di maks 13 Flag... Hari ini atas kerja sama kami... Sekarang di 30 Flag... ☆˚*˚★ђå••ђå••ђå★˚*˚☆ Sambil nungguin my GG Buffon maen di tengah malam nanti... Kami bergantian maen Endless dan yakin, si Endless pasti berkahir... Karena Endless nya Zombie tak kan seindah Endless nya cinta ku... Eiya Eiya... www.wulanbis.tk Solusi kemandirian secara Finansial 085655082828 Powered by Telkomsel BlackBerry®

Dilarang Mengeluh....

Kenapa koq belum punya debay? Sama dengan ditanya Kenapa belum mati? Hehee kata kata yang sering saya ucapkan kalo ditanya seperti itu.... "Ndang gawekno anak to om imam iku ben seneng" Udah kayak kue aja ya di buat... Beli bahan, di olah dan jadi kue... Tapi sebenarnya jawaban saya adalah.... "Ben gusti Allah sing ngatur sak kabeh ane urip, menungso gur iso ndungo lang pasrah" Stop... Pasrah itu bukannya tak berbuat apa apa tapi berbuat sekuat tenaga dan terus berusaha, berdoa tanpa lelah, tetapi selalu mengingat kuasaNya bahwa kita harus menerima segala sesuatu yang diinginkanNya maka kita harus terima. Lanjuut... Masih mau protes??? Kenapa belum punya debay? Si A : yang amburadul hidupnya bisa hamil? Gak jelas kehidupannya, tak jelas pekerjaannya, tak ada ikatan pernikahan, Tapi kenapa dia bisa hamil? Ya karena ada yang memasukkan sperma... Allah memberikan nyawa pada jabang bayi, mempercayakan dia kepada sang bunda, dan... All

Bahasa Arab

Pekan lalu saat bincang bincang dengan Mbak DK Wardani a.k.a mbak Dini menyampaikan bahwa kita bisa membersamai anak anak untuk belajar sesuai dengan passion nya, namun jangan lupa tentang pendidikan dasar yang harus juga diajarkan ke anak yaitu: 1. Kemampuan Berfikir Logis 2. Kemampuan Berkomunikasi 3. Al Quran & Bahas Arab 4. Olahraga 5. Survival (Dari FB Yuria Cleopatra) Salah satu cara memgenalkan Iman Islam Al Quran dan Bahasa Arab kepada anak anak dengan mengenalkan warna, anggota tubuh, dll nya dengan bahasa arab dengan membaca buku tentunya, karena saya tidak ada basic bahasa arab tapi inshaAllah demi anak anak Ibuk mau belajar, nanti nya juga inshaAllah ibu cari teman yang mau membersamai kalian juga dalam berbahasa arab. Apa yang bisa bantu Ibuk selama ini selain buku? Dia adalah google translate yang bisa  menteejemahkan aneka bahas dan sekalian bisa memberikan contoh pengucapannya, jadi aementara mas belajar sama Ibuk dulu ya dengan kata kata sederhana yang ada