Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa ada CINTA yang bisa tumbuh saat pandangan pertama. Tapi itu tidak berlaku untuk mu sayang, Ibu dan Bapak bahkan mencintaimu sebelum kami ber"pandangan" dengan mu.
Bagaimana bisa sebelum bertemu atau berpandangan Ibu dan Bapak bisa mencintaimu...
alasan yang akan kami utarakan akan terkesan menjadi hanya sebuah alasan, maka kami sepakat untuk tidak membuat alasan, karena bagi kami tidak perlu alasan untuk mencintaimu.
Kami menantikan kehadiranmu selama lebih dari 2 tahun pernikahan sayang, dan saat kami mengetahui engkau akan hadir dalam rahim ibu, itu sudah cukup membahgiakan buat kami. Tapi, Bapakmu selalu mengingatkan agar ibu tidak larut dalam kebahagian, Bapakmu selalu mengingatkan bahwa kami tidak boleh berlebihan dalam hal apapun. Membuat kebahagian menjadi sesuatu yang normal dan wajar, begitu juga dengan kesedihan dan kesusahan, karena Allah tidak menyukai sesuatu yang berlebihan. Alasan itu sudah cukup buat Ibu untuk tidak larut terus menerus dalam kebahagian yang sempat membuat Ibu menjadi berlebihan karena kamu ada dalam rahim Ibu.
Setiap kamu menyapa ibu setiap hari dengan mual, muntah, dengan nyeri sana sini, juga sakit kepala, Ibu sangat menyukai sapaan mu. Ibu menganggap bahwa engkau ingin menyapa Ibu dengan hal itu. Walau Bapak mu terkadang menjadi bingung dan menganggap bahwa Ibu sakit, dan menelpon kesana dan kemari, juga hampir saja menyewa asisten untuk membantu pekerjaan Ibu dan hampir juga meng"ekspor" Ibu kerumah Utimu. Tapi akhirnya Bapakmu juga bisa mengerti bahwa Ibu lebih suka mengurus semua keperluan kami sendiri, dan bisa berdampingan dengan Bapakmu.
Sekarang ini Bapak mu lebih rajin dari biasanya, membereskan rumah sendiri disaat Ibu sibuk di dapur, Bapakmu merapikan kamar, menyapu dan membereskan rumah. Ibu bangga sekali memilik pendamping seperti Bapakmu. Itu semua Bapak lakukan untuk mu sayang, agar Ibu bisa cepat menyelesaikan tugas dan istrirahat dan menjagamu.
Terus bertahan dan hidup dalam rahim Ibu sampai waktu kelahiranmu ya sayang. Ibu dan Bapak selalu mencintaimu....
Bagaimana bisa sebelum bertemu atau berpandangan Ibu dan Bapak bisa mencintaimu...
alasan yang akan kami utarakan akan terkesan menjadi hanya sebuah alasan, maka kami sepakat untuk tidak membuat alasan, karena bagi kami tidak perlu alasan untuk mencintaimu.
Kami menantikan kehadiranmu selama lebih dari 2 tahun pernikahan sayang, dan saat kami mengetahui engkau akan hadir dalam rahim ibu, itu sudah cukup membahgiakan buat kami. Tapi, Bapakmu selalu mengingatkan agar ibu tidak larut dalam kebahagian, Bapakmu selalu mengingatkan bahwa kami tidak boleh berlebihan dalam hal apapun. Membuat kebahagian menjadi sesuatu yang normal dan wajar, begitu juga dengan kesedihan dan kesusahan, karena Allah tidak menyukai sesuatu yang berlebihan. Alasan itu sudah cukup buat Ibu untuk tidak larut terus menerus dalam kebahagian yang sempat membuat Ibu menjadi berlebihan karena kamu ada dalam rahim Ibu.
Setiap kamu menyapa ibu setiap hari dengan mual, muntah, dengan nyeri sana sini, juga sakit kepala, Ibu sangat menyukai sapaan mu. Ibu menganggap bahwa engkau ingin menyapa Ibu dengan hal itu. Walau Bapak mu terkadang menjadi bingung dan menganggap bahwa Ibu sakit, dan menelpon kesana dan kemari, juga hampir saja menyewa asisten untuk membantu pekerjaan Ibu dan hampir juga meng"ekspor" Ibu kerumah Utimu. Tapi akhirnya Bapakmu juga bisa mengerti bahwa Ibu lebih suka mengurus semua keperluan kami sendiri, dan bisa berdampingan dengan Bapakmu.
Sekarang ini Bapak mu lebih rajin dari biasanya, membereskan rumah sendiri disaat Ibu sibuk di dapur, Bapakmu merapikan kamar, menyapu dan membereskan rumah. Ibu bangga sekali memilik pendamping seperti Bapakmu. Itu semua Bapak lakukan untuk mu sayang, agar Ibu bisa cepat menyelesaikan tugas dan istrirahat dan menjagamu.
Terus bertahan dan hidup dalam rahim Ibu sampai waktu kelahiranmu ya sayang. Ibu dan Bapak selalu mencintaimu....
Komentar
Posting Komentar