Berdua di Malam hari diatas kasur tanpa ranjang itu sesuatu
Kasur yang melepas penat dan sekaligus salah satu saksi kami memintal kapas menjadikannya benang dan merajutnya.
Menjadikannya sebuah lembaran kain, memotongnya sesuai pola dan memulai menjahitnya
Memasang aneka asesoris dari resleting sampai ke kancing
Menjadikannya pakaian yang layak untuk dipakai seseorang
Itulah cara kami sedikit demi sedikit menggapai mimpi...
Merefleksikan usaha usaha yang telah kami lakukan sebelumnya...
Dan menyisihkan sesuatu yang kurang kami butuhkan (untuk dijadikan pemanis)
Dialah suami saya... Yang sangat memahami tentang semua yang aku lakukan... Selalu berusaha membesarkan hati saat aku kecewa atas kinerjaku...
Dan... Memang Tuhan lah sebaik-baiknya Arsitek di dunia ini...
Dia lah satu-satunya orang yang mengetahui proses menuju sukses ku...
Dan orang lain hanya melihat hasilnya
Terimakasih ... Kau adalah AnugerahNya
Kasur yang melepas penat dan sekaligus salah satu saksi kami memintal kapas menjadikannya benang dan merajutnya.
Menjadikannya sebuah lembaran kain, memotongnya sesuai pola dan memulai menjahitnya
Memasang aneka asesoris dari resleting sampai ke kancing
Menjadikannya pakaian yang layak untuk dipakai seseorang
Itulah cara kami sedikit demi sedikit menggapai mimpi...
Merefleksikan usaha usaha yang telah kami lakukan sebelumnya...
Dan menyisihkan sesuatu yang kurang kami butuhkan (untuk dijadikan pemanis)
Dialah suami saya... Yang sangat memahami tentang semua yang aku lakukan... Selalu berusaha membesarkan hati saat aku kecewa atas kinerjaku...
Dan... Memang Tuhan lah sebaik-baiknya Arsitek di dunia ini...
Dia lah satu-satunya orang yang mengetahui proses menuju sukses ku...
Dan orang lain hanya melihat hasilnya
Terimakasih ... Kau adalah AnugerahNya
Komentar
Posting Komentar