Ibu Wannabe

Makan apapun yang terlihat... Heheheh semacam kalap... Meskipun setelah makan juga langsung huek huek dan byor byor.... Berhubung ingin memberikan yang terbaik buat malaikat dalam rahim itu. Meskipun sebenarnya enggan makan, apalagi minum susu dan serangkaian vitamin dari dr. Tapi kalau sudah beginj tak ada yang bisa terlewatkan.... Bahkan saat ke Batu pun merasakan berkali2 kekamar mandi hanya untuk menuang kembali isi perut lewat mulut. Tapi apa mau dikata... semua memang sudah harus terlewati... Setidaknya saya pernah merasakan kehebohan pagi dan malam hari saat malaikat kecil itu hadir dalam rahim ku

perjuangan nya... sepahit apapun, ibu tetep bertahan demi kami... yang masih kurang care sama ibu... yang masih suka sebel dengan sikap ibu... segeralah.... segeralah berubah... karena begitu perjuangan ibu saat mengandung dan melahirkan kita adalah kesempatan untuk syahid untuknya. perjuangan untuk bertahan dan mempertahankan kita sejak usia kehamilan di bulan pertama hingga kita lahir ke dunia. semenyebalkan apapun ... beliau adalah ibumu....

Melihat 2 garis dalam stick kecil itu adalah suatu berkah yang tiada bisa tergambarkan rasanya. Mengulangi hal yang sama dalam beberapa hari kemudian dengan stick berbeda dengan hasil yang sama adalah kebahagiaan. Tapi... Selang beberapa hari kemudian... Munculah segaris flek dan aku cuekin... Kesalahan yang aku lakukan adalah karena mengangkat ember dengan sedikit air, atas rasa sayangku pada suami yang masih terlelap dalam tidurnya ditengah malam. Dan akhirnya Suami melarang melakukan ini itu atas saran. Dan bedrestlah saya. Saat flek itu hilang... saya hanya mencuci satu piring dan sendoknya.... Dan.... Mengapa malam harinya darah keluar begitu banyaknya... Tadi pagi... Ke tempat praktek dr. Maksum  yang sebelumnya sudah bersms. Ditunggnya kehadiran cewe bandelnya. Betapa bahagia dr didepan saya saat pertama kali saya duduk dihadapannya, dan saat saya tidur dibantu bidannya yang melihat dalam layar usg... mencari cari dimana kah kakak berada... Tak ditemukan deng...

Saat aku belum mempunyai pasangan hidup, Engkau mengirimkan ku laki laki yang terbaik buat ku, tepat disaat aku telah siap menjalani pernikahan... Saat ada kerikil dalam proses perkenalan, Engkau menyapunya sehingga begitu tak terbayangkan jalanMu... Saat kami butuh tempat tinggal, Engkau mengirimkan seseorang yang bersedia memberikan tempat untuk kami... Saat kami butuh hunian, Engkau melancarkan rejeki kami... Saat aku sakit dalam pelukanMu, Engkau memberikanku kesembuhan... Dan... Setiap aku terbangun di pagi hari, masih terlihat seluruh badan yang tak berkekurangam... Maka... Nikmat manakah yang saya dustakan... Ditengah kenikmatan yang begitu besar... Ditengah ... Semua itu ... Bagaimana bisa... Mulut ini berucap saat sudah banyak yang Ia berikan kepada kami... Bagaimana bisa Mulut ini berucap jika sudah banyak nikmatNya yang tercurah... Walau Engkau tak melarang kami meminta... Tapi, keluh sudah lidah ini meminta... Dan... Kasih dan Sayang kepada semua ciptaan...